Sunday, January 24, 2010

DAMPAK GLOBAL CLIMATE CHANGE TERHADAP KEBERLANJUTAN EKOSISTEM PESISIR DAN LAUTAN



1.1    Latar belakang

Iklim sangat mempengaruhi dari persebaran flora dan fauna di suatu negara, perubahan iklim akan mempengaruhi keberadaan flora dan fauna baik dari segi jumlah maupun persebaran yang semakin berkurang. Iklim sendiri adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu daerah dalam kurun waktu yang relatif lama. Sedangkan wilayah  Indonesia, memiliki iklim tropis yang sangat dikenali melalui tumbuhan yang sangat besar dan selalu hijau sepanjang tahun.
Perubahan Iklim sendiri berpengaruh terhadap flora dan fauna di daerah Indonesia. Akibatnya ada jenis-jenis flora dan fauna tertentu yang dapat hidup dengan jenis iklim tertentu. Faktor-faktor pembentuk iklim diantaranya: temperatur udara, angin dan curah hujan secara bersama-sama mempengaruhi persebaran flora dan fauna
Lautan menghasilkan kekayaan ekonomi yang secara signifikan cukup besar. Berdasarkan hasil perhitungan di negara Australia tercatat bahwasanya sekitar 8% dari produk domestik mereka senilai sekitar $ 52 miliar per tahun dihasilkan dari kegiatan seperti perikanan, pariwisata dan rekreasi, perkapalan dan lepas pantai ekstraksi minyak bumi dan gas bumi. Jika dikelola dengan lebih baik, negara Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, serta sumberdaya kelautan yang lebih besar, tentunya mampu menghasilkan pendapatan lebih.
Kehidupan laut dan ekosistem menyediakan layanan tak ternilai ekosistem seperti daur ulang nutrien, mengatur gas rumah kaca, dan penyangga daerah pantai terhadap gelombang dan badai.  Fungsi ekologis yang diberikan ekosistem laut akan berjalan dengan baik jika kondisi lingkungan dan faktor-faktor yang mengancam keberlanjutan dapat diatasi dengan baik. Salah satu faktor yang mengancam keberlanjutan fungsi ekosistem dan biota di laut adalah terjadinya fenomena global warming.
Fenomena global warming terjadi akibat naiknya suhu bumi akibat kenaikan konsentrasi carbondioksida di atmosfer. Kondisi ini memicu terjadinya green house effect  Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batubara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya.
Akibat nyata dampak perubahan iklim terhadap spesies sebagai komponen keanekaragaman hayati adalah berupa perubahan dalam kisaran penyebaran, meningkatnya tingkat kelangkaan, perubahan waktu reproduksi, dan perubahan dalam lamanya suatu musim tanam. Hal ini didukung oleh Laporan IPCC (International Panel on Climate Chiange) pada April 2007 tentang dampak, kerentanan, dan adaptasi pada perubahan iklim mengemukakan bahwa kurang lebih 20-30% tumbuhan dan hewan diperkirakan akan meningkat risiko kepunahannya jika kenaikan temperatur global rata-rata di atas 1,5 – 2,5 derajat celsius.
Solusi untuk meredam atau mengurangi dampak buruk dari pemanasan global dan perubahan iklim menjadi sesuatu yang segera harus dipikirkan, direncanakan dan dilaksanakan. Mengingat kedua hal ini terkait berbagai pihak, maka kerjasama dalam penanggulangan dampak negatif harus dikerjakan secara bersama-sama, sehingga keberadaan ekosistem di wilayah pesisir dan laut akan terus lestari dan berkelanjutan.


1.2    Tujuan
1.      Menganalisa dampak global warming terhadap keberlanjutan ekosistem di wilayah pesisir dan lautan
2.      Menganalisa bentuk pengaruh global warming terhadap hewan laut
3.      Merencanakan upaya pengendalian dampak global warming di wilayah pesisir dan lautan