Sunday, February 28, 2010

PENGELOLAAN PESISIR TERPADU LANJUTAN



Pengelolaan Pesisir Terpadu Lanjutan (MSP 724)
Kerangka Olsen mengelompokkan hasil-hasil pelaksanaan atau pencapaian pelaksanaan ICM. Pada kerangka tersebut terlihat bahwasanya ICM adalah suatu proses untuk menegosiasikan dan melaksanakan kebijakan publik dan mencapai tujuan-tujuan pembangunan pesisir berkelanjutan.

Tabel 1.  Pencapaian, deskripsi dan Indikator  pelaksanaan ICM dalam kerangka Olsen
Pencapaian
Deskripsi
Indikator
First Order
Komitmen untuk melakukan tindakan sosial dalam merancang perencanaan
terhadap perubahan kondisi ekosistem pesisir. Komitmen tersebut berupa :
o    Pemberian mandat secara formal dalam penerapan otoritas
o    Adopsi rencana pengelolaan
o    Jaminan pendanaan
o    Keberadaan konstituen pada tingkat lokal dan nasional
1.     Konstituen yang secara aktif mendukung inisiatif ICM.
2.     Mandat resmi pemerintah untuk kewenangan dalam pelaksanaan program ICM yang penting. 
3.     Sumber daya, termasuk pendanaan yang berkelanjutan, untuk melaksanakan rencana aksi
4.     Pembangunan rencana aksi dengan kejelasan tujuan.
5.     Kapasitas kelembagaan yang diperlukan untuk melaksanakan rencana aksi.
Second Order
Bukti keberhasilan pelaksanaan program ICM, termasuk bukti dari tindakan kolaboratif antar institusi, tindakan negara-masyarakat sipil kemitraan, dan perubahan perilaku pengguna sumberdaya.

1.     Perubahan perilaku lembaga dan kelompok stakeholder;
2.     Perubahan perilaku yang secara langsung berpengaruh terhadap sumberdaya
3.     Investasi Infrastruktur
Third Order
Tahapan yang menunjukkan kesadaran dalam pemanfaatan sumberdaya sebagai manfaat dari pencapaian pelaksanaan
yang berkesinambungan dari perubahan kelembagaan dan perilaku. Hal ini ditunjukkan melalui :
o    Adanya beberapa kualitas sosial dan lingkungan mengalami pemeliharaan, pemulihan atau ditingkatkan kondisinya.
1.     Perbaikan terhadap beberapa kualitas ekosistem pesisir.(misal melalui konservasi, menghentikan penangkapan ikan secara berlebihan, pasir pertambangan karang, dan eutrofikasi.  
2.     Perbaikan dalam beberapa kualitas masyarakat (misal: kenaikan indeks kualitas hidup, seperti Human Development Index)
Fourth Order
Hasil akhir dalam pelaksanaan 4 tahapan penatakelolaan wilayah pesisir. Dimana pada tahapan ini telah tercapai keseimbangan antara kualitas sosial dan lingkungan.
1.     Keseimbangan dinamis antara kondisi sosial dan lingkungan yang ingin dicapai

Pencapaian ICM Kasus di Indonesia


[1]White et al (2005) menyebutkan terdapat beberapa lokasi pelaksanaan proyek  ICM di Indonesia yang dimulai pada tahun 1984 di Segara Anakan Cilacap. Adapun lokasi pelaksanaan ICM di Indonesia meliputi : 1) The Segara Anakan, Cilacap, Java, projects (SAP) (1984– 1992; 1996– 2004); 2) The Bunaken National Park Management Projects (BNP) (1991 - sekarang); 3) Komodo Island National Marine Park (KINMP) (1995 - sekarang); 4) Proyek Pesisir, Coastal Resource


[1] White  AT. Christie P. Agnes HD. Lowry K.  Milne N.  2005. Designing ICM projects for sustainability : Lessons from the Philippines and Indonesia. j.ocecoaman.2005.04.007