Prospek pengembangan pulau-pulau kecil mempunyai peluang yang
sangat baik, karena pembangunan di kawasan ini pasti akan menggunakan
keunggulan sumberdaya domestik sebagai basisnya, berakar pada masyarakat dan
budaya lokal yang ada, sumberdaya yang dapat diperbaharui, mempunyai peluang
pasar lokal dan internasional, responsif terhadap aplikasi teknologi. Tercatat
sekitar 17.500 pulau, baik berukuran besar, kecil,maupun sangat kecil (Dahuri,
2004). Namun keberadaan pulau-pulau kecil tersebut masih belum mendapat
perhatian. Terdapat ratusan pulau-pulau
kecil yang selama ini kurang mendapat perhatian, belum bernama dan tidak
mendapat sentuhan pembangunan, sehingga belum berkembang dan dimanfaatkan secara
optimal. Kondisi tersebut memerlukan penanganan dengan serius, terencana,
sistematis dan terpadu berdasarkan kebijakan yang tepat dari berbagai sektor
terkait.
Salah satu tantangan yang dihadapi adalah munculnya berbagai
pertanyaan yang sangat mendasar, yakni layakkah pulau-pulau kecil untuk
dikembangkan?. Memang dalam upaya membangun dan mengembangkan pulau-pulau kecil
di Indonesia dibutuhkan suatu pendekatan pemikiran yang agak sedikit meloncat.
Pendekatan dan pemikiran yang terjadi saat ini dinilai tidak akan mampu untuk
menjawab ke arah perkembangan pulau-pulau kecil tersebut.
Jika hanya berdasarkan atas kekuatan faktor internal saja,
kiranya tidak ada daya untuk dapat menjawab tantangan yang
dihadapi. Akan tetapi dengan bantuan derivative factor eksternal kiranya
dapat diperoleh peluang-peluang pengembangan di masa yang akan datang. Dalam
kaitan ini, pemahaman terhadap peluang-peluang pasar menjadi sangat penting
dalam menentukan produk barang atau jasa yang seyogyanya harus dihasilkan oleh
pulau-pulau kecil tersebut.
Pengembangan Wilayah adalah upaya
pembangunan pada suatu wilayah atau daerah, guna tercapainya kesejahteraan
masyarakat dengan memanfatkan sumber-sumber daya (alam, manusia, kelembagaan,
teknologi dan prasarana) secara optimal dan berkelanjutan dengan cara
menggerakkan kegiatan-kegiatan ekonomi (trade, industri dan pertanian),
perlindungan lingkungan, penyediaan fasilitas-fasilitas pelayanan dan
penyediaan prasarana (transportasi dan telekomunikasi) (Anwar, 2002).
Upaya
pengembangan wilayah tersebut dapat terwujud apabila komponen-komponen
pembangunan dapat ditingkatkan, yaitu :
- Meningkatkan kemampuan masyarakat yang didukung oleh kemudahan mendapatkan informasi, teknologi, keahlian dan kelembagaan yang memadai.
- Terjadinya proses produksi yang efisien yang didukung oleh sistem transport, investasi dan teknologi yang memadai sehingga terciptanya pasar dan nilai tambah.
- Terkendalinya kualitas lingkungan.
- Iklim kondusif dengan tertatanya sistem kelembagaan sosial ekonomi seperti swadaya masyarakat, bank, koperasi dan lainnya
- Meningkatkan kemampuan pemerintah daerah dalam mengelola pembangunan